Kepolisian Republik Indonesia (Polri) khususnya Densus 88 patut diacungi jempol karena sekali lagi berhasil melumpuhkan atau menewaskan salah satu gembong teroris Asia Tenggara, Dulmatin yang kepalanya dihargai 10 juta Dollar AS oleh pemerintah Amerika Serikat karena dianggap jenius merakit bom yang tentu saja sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia yang lain.
Kepastian ini mengakhiri teka-teki seputar siapa tersangka teroris yang ditembak pasukan Densus 88 di Pamulang kemarin (09/03/2010). Kepastian identitas tersangka teroris Dulmatin tersebut disampaikan langsung oleh Presiden SBY saat berpidato di depan parlemen Australia di Canberra hari ini (10/03/2010).
Apresiasi dan penghargaan patut kita berikan kepada Polri melalui Densus 88 yang telah berhasil menumpas teroris di negeri ini. Ternyata kematian Nurdin M Top tidak lantas membuat Densus 88 berhenti dan merasa puas. Hal ini juga membuktikan bahwa bahaya ancaman terorisme masih sangat besar di negeri ini, apalagi dengan ditemukannya camp pelatihan teroris di Aceh di waktu yang hampir bersamaan. Kepolisian tentu saja tidak bisa bekerja sendiri, sehingga partisipasi masyarakat tentu saja sangat dibutuhkan dalam upaya penumpasan terorisme dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan.
Selamat kepada POLRI khususnya Densus 88 yang berhasil menumpas teroris, jangan pernah berhenti untuk menumpas terorisme sampai ke akar-akarnya agar kedamaian senantiasa menaungi Indonesia.
Sumber: detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
gak perlu amat kita ngasih jempol, teroris itu kan gampang dicari, ciri2x pasti dahinya hitam, berjenggot (tipis atau panjg), TRUS TEMPATNYA jg yah paling meyendiri di rumah, mesjid, di kamar, kan gak ada teroris dicari di kafe2, pub & diskotik, kl aq troris pasti susah nyarinya kz mlm ku selalu cuci mata di objek wisata, tdur tengah mlm smpe jam 10 pagi, bangunya keluyuran lagi nah kl sdh bgt pasti kalian susah nyarinya hehe
maaf, tidak bisa juga digeneralkan bahwa semua ciri yang Anda sebutkan sudah pasti teroris. Tetapi sebagai langkah antisipasi, tidak ada salahnya apa yang Anda tuliskan di atas patut dipertimbangkan
Posting Komentar