Pukul 22.20, saat aku sedang asyik nonton bola Chelsea Vs. Manchester United di ajang Community Shield, sebuah SMS masuk ke HP ku. Nomor pengirimnya tidak tercatat dalam memory HP ku (artinya orang baru atau setidaknya orang lama dengan nomor baru). Aku baca, dan sempat membuat aku tertegun.
SMS itu berbunyi:
”Sesuatu yg dianggap sepele sebalikx mungkin penting bg org lain krn stiap org memiliki porsi yg beda menyikapi sesuatu”.
Aku sekilas tidak faham dengan maksud SMS itu. Aku membalas dengan sebuah keraguan apakah orang tersebut tidak salah kirim. Namun masih dari nomor yang sama menjawab:
”Kmu memang tdk kan prnah ngerti krn mungkin sesuatu telah mbuat kamu sulit memaknai ktulusan n bisa jadi kamu memang buta”.
Aku semakin tidak mengerti. Sejenak aku berpikir berusaha mereka-reka apa maksud dari SMS itu dan siapa pengirimnya. Tetapi aku belum mampu memaknai apa pun. Blank. Aku memutuskan untuk tidak membalas karena aku berpikir mungkin hanya orang iseng. Tidak lama kemudian SMS masuk lagi:
”Jgn pernah bdiri diketinggian tp jgn pula terbaring dlm jurang. Dan ingat saat brjalan dan kau jatuh ke2 tanganmu bth sesuatu utk mgangkatmu. Entah Cinta? Sahabat? atau org2 yg km benci. Itu tgantung km dan ktulusan mrk”.
Semua aku rasakan semakin aneh, apakah orang ini memang orang yang aku kenal atau hanya orang iseng yang ingin memamerkan kemampuannya mengolah kata?. Aku kemudian menjawab:
”Wah bahasax tinggi banget. Alhamdulillah sy punya bnyk sahabat n seingatku tak ada org yg kubenci. Makasih tlah beri petuah berarti. Aku hanya jalani hidup apa adax”.
Tidak lama kemudian, aku terima SMS balasan:
”Km salah km blm jlni hdp apa adax krn km msh brjln sendiri bekalmu blm cukup. Aku brharap duri2 khdpan tak mnusukmu walau itu hax doa krn km tak pernah melihatku lbh dekat dr sekian sahabatmu krn aku bukan siapa2. Malam berlalu tidurlah dlm harapan dan impianmu”.
Seketika aku berusaha mengingat masa-masa yang telah kulalui. Pernahkah aku memiliki sahabat yang aku perlakukan seperti itu? Aku berusaha terus mengingat tetapi aku tak menemukan seorang pun. Selama ini aku selalu berusaha untuk menjadi teman yang baik. Atau aku telah khilaf? Aku kemudian menjawab SMS itu:
”Maaf jk aku sperti itu. Tak seorang manusia pun yg sempurna tp dg itu kta slalu punya smangat tuk mencari. Tp kita harus obyektif & tidak slamanya pikiran kta benar".
Aku terus menunggu jawaban SMS itu untuk memperjelas dan berusaha menebak siapa dibalik SMS itu. Tetapi hingga posting ini kuselesaikan, SMS balasan itu tak kunjung masuk ke HP ku. Mungkin dia telah tertidur.
Selamat tidur ”Sahabat” yang tak bisa kuingat, Aku hanya ingin kau tau bahwa aku tidaklah seperti yang kau pikirkan.
0 komentar:
Posting Komentar