Kita mungkin malu mengakui bahwa Negara kita Indonesia sangat tertinggal jauh dari negara lain dalam bidang Teknologi Informasi bahkan pada skala kecil misalnya Asia Tenggara. Kita tidak mampu berbicara banyak tentang bidang yang satu ini bahkan mungkin juga untuk bidang-bidang yang lain. Singapura dengan jumlah penduduk yang sangat kecil dibanding Indonesia dengan luas wilayah yang tak lebih besar dari pulau Jawa mampu menempatkan diri sebagai "Raksasa Teknologi Informasi" di Kawasan Asia Tenggara.
Pertanyaan yang sangat manusiawi muncul "dimana Indonesia?". Kita masih tertinggal jauh. Padahal Sekolah Tinggi, Akademi bahkan Universitas yang berbasis TI menjamur di negara kita, tetapi apa yang telah diperbuat?. Dengan kualifikasi yang mereka miliki seharusnya kita tidak ragu untuk menggantungkan harapan dalam upaya peningkatan Indonesia dalam dunia TI.
Jika kita memiliki SDM yang sedemikian hebatnya?, lalu di mana permasalah yang paling fundamental?. Menurut survey, Indonesia adalah negara dengan tarif layanan internet termahal di dunia, jika demikian bagaimana IT di negeri ini bisa memasyarakat jika yang mengkonsumsi simbol perkembangan TI ini hanya bisa dilakukan oleh kalangan elite.
Bahkan yang paling menyedihkan, provider penyedia jasa internet itu bukan lagi murni milik Indonesia tetapi telah terjual dan dimiliki oleh pihak asing. Tentu saja jika demikian kondisinya, orientasinya bukan untuk memasyarakatkan TI tetapi bagaimana menarik keuntungan sebanyak mungkin.
Pemerintah seharusnya peduli dengan permasalahan ini dengan menyiapkan perangkat hukum yang jelas untuk berupaya menumbuhkembangkan IT di negeri ini. Perangkat hukum itu seharusnya mampu memberikan peluang kepada anak negeri untuk mengakses internet seluas-luasnya, memberi peluang kepada pengusaha untuk mencipta sendiri perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukungnya. Jika demikian adanya, maka negara kita tak lagi menjadi konsumtif tetapi kita berharap menjadi produsen. Ketika itu terjadi, Indonesia akan tercatat sebagai negara dengan IT yang dperhitungkan di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar