31 Maret 2007

Parepare

Itulah nama kota yang saat ini kudiami untuk meniti karrier. Konon kota ini adalah tempat kelahiran mantan Presiden ke III Prof. Dr. Ing. Baharuddin Jusuf Habibie. Kota yang sukses dalam bidang niaga dan menghasilkan banyak devisa untuk daerah (klo tidak salah namanya PAD) sehingga dikenal dengan "Kota Bandar Madani".
Sebenarnya kota ini cukup kecil tetapi aktivitas masyarakat sangat mobile dan menjadi kota terbesar kedua setelah Makassar di Sul Sel, baik bidang perdagangan terlebih lagi politik. Jauh sebelum ke kota ini, aku dengar bahwa kota ini adalah "lumbung cewek" yang entah dalam skala pengertian apa. Tapi memang itu terbukti menurut skala pemikiranku yang sempit, kota ini menjadi kota yang sangat mobile dalam dunia hiburan apalagi hiburan malam. Tengoklah sebuah nama jalan yaitu Jl. Pelanduk. Mungkin semua orang yang mengenal kota ini tak asing dengan nama jalan itu sebagai sebuah simbol dunia malam yang hitam. (Itu dari sisi hitam).
Tetapi secara nyata, kota ini memang menyuguhkan kaum hawa dengan tingkat dan cara bergaul hampir tak berbeda dengan Kota Makassar yang terlebih dahulu maju sebagai kota Metropolis, berbeda dengan daerah lain di Sul Sel. Tapi apakah itu indikator kemajuan?, pikiran bodohku tak mampu menjawab.
Tapi sisi baik dari kota ini cukup banyak. Untuk pelayanan publik, mungkin Kota ini salah satu yang terbaik dan memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat "yang entah apa namanya" dan menjadi percontohan administrasi di Indonesia. Selain itu, kota ini meraih Adipura dua tahun terakhir.
Untung saja sisi gelap Kota ini mampu tertutupi dengan berbagai prestasi yang entahkah itu seimbang. Aku hanya pendatang di Kota ini yang belum genap setahun. Mudah-mudahan kota ini mampu menjawab semua obsesi dan keinginanku.

0 komentar:


Posting Komentar